News & Info

Post of The Month

Pop Up

Kamis, 14 Juni 2012
Oleh Wynne Parry, LiveScience Senior Writer | LiveScience.com 

Hasil pemodelan komputer terbaru menegaskan, temperatur air laut meningkat dalam 50 tahun terakhir akibat emisi gas rumah kaca manusia.

Penelitian itu secara rinci memisahkan dua penyebab memanasnya air laut: faktor alami (yang bisa terjadi selama berpuluh-puluh tahun) dan perubahan lingkungan akibat manusia.

"Garis bawahnya adalah penelitian tersebut menguatkan kesimpulan bahwa pemanasan laut global selama 50 tahun terakhir adalah akibat kegiatan manusia," ujar pernyataan resmi peneliti iklim Peter Gleckler dari Lawrence Livermore National Laboratory.

Pengukuran menunjukan, di antara permukaan dan kedalaman 2.300 kaki (700 meter), lautan global sudah mengalami pemanasan rata-rata 0,045 derajat Fahrenheit (0,025 derajat Celcius) per dekade selama 50 tahun.

Angka itu tidak sebesar pemanasan atmosfer karena air lebih lambat menyerap panas. Lautan juga menyimpan panas lebih efektif.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menggabungkan perkiraan pemanasan laut berdasarkan obeservasi dengan hasil matematis dari simulasi model untuk memberikan simulasi dari beberapa skenario yang berbeda.

Tim yang dipimpin oleh Gleckler membandingkan simulasi iklim yang ikut menyertakan efek emisi gas rumah kaca dan yang tidak memiliki emisi gas. Skenario terakhir tidak menyertakan manusia dalam perubahan iklim untuk melihat bagaimana kemajuan pemanasan tanpa campur tangan manusia.

"Meski kami melakukan berbagai tes untuk melihat efek dari berbagai kemungkinan, kami tidak menemukan bukti kalau pemanasan permukaan tujuh lautan bisa dijelaskan dengan hanya variabilitas iklim alami. Manusia memiliki peran yang besar," ujar Gleckler dalam pernyataannya.

Penelitian lengkap dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change (edisi 10 Juni).

0 komentar:

Information

089630694838

26A2FCFA

Arsip Blog