News & Info
- Asal Usul (10)
- Berita Unik (110)
- Boys and Girls (23)
- Cooking (3)
- Health (67)
- Hukum dan Politik (1)
- Indonesia Education (2)
- Islam (5)
- IT (40)
- Movies (8)
- Sport (9)
- Tips dan Inspirasi (77)
- Travel (8)
Post of The Month
-
minuman botol ijo tuh merknya EQUIL penjelasan singkat equil EQUIL dibotolkan pertama kali pada tahun 1998 di sumber, Villa ...
-
Di Amerika Serikat (AS), beberapa kampus mengembangkan mata kuliah unik dengan latar belakang fenomena sosial yang tengah berkembang di masy...
-
Jinro Soju menjadi minuman keras (miras) terlaris di dunia. Minuman dari Korea --hasil fermentasi beras-- ini mengalahkan Vodka Smirnof...
-
Makan terlalu cepat dapat berkontribusi pada kondisi kelebihan berat badan. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang makan dengan cepa...
-
Tak ada yang meragukan bahwa berhenti merokok bukanlah hal yang mudah. Meski sudah diniati, terkadang keinginan untuk merokok sewaktu-wak...
Pop Up
Jumat, 26 Agustus 2011
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid II diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ia ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.
Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
LAMBANG PERTAMA:
Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M. Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
PERUBAHAN PERTAMA:
Pada tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali – Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.
AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Departemen Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “’tidak berjambul”’ seperti bentuk sekarang ini.
Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes, Jakarta pada 15 Februari 1950.
PERUBAHAN KEDUA:
Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.
Tanggal 20 Maret 1950, bentuk akhir gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk akhir rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
PERUBAHAN KETIGA:
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah, Pontianak.
Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan berkas dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
sumber : ceriwis.us
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Information
089630694838
26A2FCFA
26A2FCFA
Arsip Blog
-
▼
2011
(170)
-
▼
Agustus
(43)
- Mengapa kita Dilarang Menggunakan HP di POM Bensin
- Kegunaan & Rahasia di dalam Coca Cola yang belum d...
- 10 Alasan katakan TIDAK pada minuman bersoda
- Proses Hibernasi Tupai Mampu Sembuhkan Stroke
- 5 Penyakit Paling Menular
- Manfaat Belatung,Nyamuk,Kecoa,dan Lalat
- Ini Dia Alasan Kenapa Kita Memerlukan Sabun Untuk ...
- Ketampanan Diukur Dari Jari Manisnya ???
- Orang-orang "sukses" karena kebodohannya
- 8 Makanan Beracun Yang Sering Kita Makan
- Ternyata Kafein Dalam Kopi Banyak Manfaatnya
- 5 Kebiasaan sederhana yang bisa mengganggu kesehat...
- 10 makanan pencegah flu
- Evolusi Wajah Garuda Pancasila Sejak Kemerdekaan S...
- Sejarah Kenapa semenit 60 Detik
- 10 game terpopuler di facebook
- Orang NARSIZ Sebenarnya Sering Merasa Iri
- Rahasia Kecantikan Para Ahli Kulit
- 7 Sifat Positif Setan Yang Patut di Tiru
- 10 Design Tas Laptop yang Unik
- Lomba 17an dan maknanya
- 10 Negara Termakmur di Dunia
- "The Mammoth" Water Coaster Terpanjang di Dunia
- 10 Kebiasaan Buruk yang Menghalangi Dirimu dari Ke...
- 4 Karakter Teman yang Perlu Diwaspadai dan diubah
- Efek Puasa Terhadap Otak Manusia
- Tips Agar Tidak Mudah Lapar saat berpuasa
- 10 Keuntungan "POSITIVE THINKING"
- Cara Bertamu yang baik
- 17 Karyawan Pertama Facebok
- 7 Tarian Paling Terkenal di Dunia
- Snake Massage Spa, Pijat Ular super Ekstrim
- Parkir di Jalur Sepeda, Mercedes S-Class dilindas ...
- Kurang Jalan kaki, Otak dapat Mengecil
- 7 Tanda Cinta Sejati
- serupa tapi tak sama
- Durasi Berpuasa Di Berbagai Dunia
- Bahaya Sate, Mie Instan, Udang
- Orang terkenal yang dirayakan oleh Google
- Inilah Gadget Paling Laris Sedunia
- Alasan Semut Berhenti saat ketemu Semut Lainnya
- Google Plus Sosial Network Terbaru Google Inc
- Olahraga yang bikin pintar!!
-
▼
Agustus
(43)
0 komentar:
Posting Komentar